Konawe – Insiden tabrakan kapal di perairan Konawe antara kapal tanker MT Fathur Rezky dan kapal nelayan setempat akhirnya menemukan titik terang.
Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah ini melalui jalur damai setelah pertemuan intensif pada Rabu (8/1/2025).
Tabrakan yang terjadi pada akhir pekan lalu sempat memicu ketegangan di kalangan nelayan.
Kapal nelayan yang rusak akibat insiden tersebut dilaporkan membawa lima awak, yang semuanya berhasil diselamatkan.
Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Perdamaian dicapai setelah pertemuan yang melibatkan perwakilan MT Fathur Rezky, pihak korban, dan sejumlah tokoh masyarakat Konawe.
Dalam pertemuan tersebut, pihak kapal tanker menyatakan penyesalan atas insiden yang terjadi dan bersedia memberikan kompensasi kepada korban.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kesepakatan damai ini merupakan wujud tanggung jawab kami untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan,” ujar perwakilan MT Fathur Rezky.
Adapun kompensasi yang diberikan berupa biaya perbaikan kapal nelayan, santunan untuk awak yang mengalami trauma, serta bantuan operasional sementara bagi korban.
Salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut menyebutkan, perdamaian ini penting untuk menjaga keharmonisan antara pelaku usaha perkapalan dan komunitas nelayan lokal.
Kapolres Konawe AKBP Heri Pranata, yang turut memantau proses mediasi, menyatakan dukungannya terhadap langkah damai ini.
“Kami mengapresiasi niat baik kedua belah pihak. Namun, kami tetap akan mengawasi agar perjanjian ini dipenuhi sesuai kesepakatan,” tegasnya.
Insiden ini memunculkan seruan dari berbagai pihak agar sistem navigasi di perairan Konawe ditingkatkan.
Banyak yang menilai bahwa tabrakan dapat dihindari jika terdapat pengawasan yang lebih baik terhadap lalu lintas kapal.
Dengan tercapainya perdamaian ini, masyarakat berharap hubungan antara nelayan dan pelaku industri perkapalan dapat kembali harmonis.
“Kami harap ini menjadi pelajaran untuk semua pihak agar lebih berhati-hati di masa depan,” tutup salah satu perwakilan nelayan. (Red)