Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Amerika Serikat (AS) Gina Raimondo mengupayakan kebijakan untuk mengatasi permasalahan keamanan dari aplikasi buatan asing.
Hal itu ia sampaikan di area area tengah gonjang-ganjing hambatan wacana pemblokiran TikTok dalam AS. Sejak beberapa bulan lalu, pemerintah AS menetapkan larangan untuk mengakses TikTok bagi pegawai negeri.
Ada rencana untuk memblokir TikTok secara nasional bagi warga sipil, tetapi mendulang menentang dari berbagai kalangan. Untuk itu, Kongres AS masih terus mendiskusikan kebijakan yang mana digunakan tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
TikTok digunakan sebanyak 150 jt orang di area tempat AS. Raksasa selama China pada bawah naungan ByteDance itu membantah jika layanannya disebut membahayakan keamanan nasional.
“Sudah pasti TikTok berisiko terhadap keamanan nasional. Namun, kami perlu rencana yang mana hal tersebut komperhensif untuk menanganinya,” kata Raimondo dalam rapat dalam Komite Senat Perdagangan AS, dikutip dari Reuters, Kamis (5/10/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membutuhkan wewenang tambahan tinggi dari Kongres untuk melakukan pendekatan yang mana komperhensif dalam menguak kemungkinan risiko dari TikTok.
Pada Maret lalu, FBI mengatakan pemerintah China mampu memanfaatkan TikTok untuk mengontrol data jutaan warga AS. FBI merekomendasikan bahwa TikTok membahayakan keamanan nasional.
TikTok mengaku sudah menghabiskan US$ 1,5 miliar untuk melakukan konfirmasi keamanan bagi penggunanya. TikTok menolak keras tuduhan sebagai mata-mata pemerintah China.
“Saya sering ditanya apakah kita perlu mengatur TikTok? [Padahal] ini tambahan besar besar daripada TikTok,” ujarnya.
Sumber: CNBCIndonesia