Tambang Membuka Jendela Harapan, Menutup Pintu Kemiskinan di Konkep

PERDETIK, – Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan terbarunya mencatat penurunan signifikan tingkat kemiskinan di Pulau Wawonii, khususnya dalam dua tahun terakhir.

Fenomena ini menjadi sorotan, mengingat wilayah tersebut kini mencatatkan angka kemiskinan terendah di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Konkep, Safiuddin Alibas, data BPS menunjukkan tren penurunan kemiskinan yang konsisten sejak 2021.

Bacaan Lainnya

“Pada 2021, tingkat kemiskinan berada di angka 17,81 persen. Angka ini turun menjadi 16,15 persen pada 2022, dan terus menyusut hingga 15,90 persen di 2023,” ungkapnya.

Penurunan 0,55 persen poin dalam dua tahun terakhir ini menempatkan Konkep sebagai wilayah dengan penurunan kemiskinan terbesar di Sulawesi Tenggara.

Safiuddin menegaskan, tren ini tidak lepas dari perbaikan taraf hidup masyarakat, yang tercermin dari peningkatan daya beli dan konsumsi.

Salah satu sektor yang berperan penting dalam perkembangan ini adalah sektor pertambangan.

Pertambangan dan Perekonomian Konkep

Sektor pertambangan, yang disebut sebagai salah satu pilar utama ekonomi Konkep, memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut.

BPS mencatat, pada 2022 sektor ini menyumbang Rp 185,21 miliar, yang kemudian meningkat menjadi Rp 192,60 miliar pada 2023.

Safiuddin menjelaskan, saat ini Konkep ditopang oleh tiga sektor utama, yakni Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; serta Pertambangan dan Penggalian.

“Ketergantungan ekonomi Konkep masih dominan pada sektor pertanian, namun sektor pertambangan kini menjadi kekuatan ekonomi baru yang tidak bisa diabaikan,” terangnya.

Lebih lanjut, Safiuddin menyebutkan bahwa masuknya investasi di sektor pertambangan membawa dampak positif yang signifikan.

“Masyarakat kini memiliki daya beli yang lebih baik, konsumsi meningkat, dan ini jelas memperbaiki perekonomian lokal,” tambahnya.

Selain itu, peningkatan kesejahteraan masyarakat Konkep juga tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus menunjukkan tren positif.

IPM Konkep naik dari 66,69 persen pada 2022 menjadi 67,32 persen di 2023, sebuah indikator penting yang menunjukkan peningkatan pendapatan, pendidikan, dan kesehatan.

Safiuddin menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong investasi yang aman dan berkelanjutan.

“Pemerintah harus terbuka terhadap investasi, menyiapkan alokasi sumber daya yang tepat, serta memastikan distribusi dan stabilitas ekonomi berjalan dengan baik. Ini adalah tugas kami untuk menjaga agar pembangunan dan investasi dapat berjalan dengan aman dan nyaman,” tegasnya.

Dengan segala perkembangan positif ini, Kabupaten Konkep berada di jalur yang baik untuk terus berkembang, menjadikan Pulau Wawonii sebagai contoh sukses pengelolaan sumber daya dan investasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakatnya. (Red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *