Tragedi Tenggelam di Muara Sampara, Satu Korban Masih Hilang

 Komando Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menerima laporan darurat tentang kondisi berbahaya yang terjadi di Muara Sampara, Kecamatan Kapoyala, Kabupaten Konawe. Laporan ini diterima sekitar pukul 10.20 Wita melalui panggilan telepon dari Ibu Juli, seorang keluarga korban yang sedang dalam keadaan panik.
 Komando Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menerima laporan darurat tentang kondisi berbahaya yang terjadi di Muara Sampara, Kecamatan Kapoyala, Kabupaten Konawe. Laporan ini diterima sekitar pukul 10.20 Wita melalui panggilan telepon dari Ibu Juli, seorang keluarga korban yang sedang dalam keadaan panik.

SULTRA PERDETIK, – Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menerima laporan darurat tentang kondisi berbahaya yang terjadi di Muara Sampara, Kecamatan Kapoyala, Kabupaten Konawe. Laporan ini diterima sekitar pukul 10.20 Wita melalui panggilan telepon dari Ibu Juli, seorang keluarga korban yang sedang dalam keadaan panik.

Menanggapi laporan tersebut, Tim Rescue KPP Kendari langsung bergerak menuju lokasi kejadian pukul 10.40 Wita untuk memberikan bantuan dalam operasi Pencarian dan Penyelamatan (SAR).

Meskipun LKP (Lokasi Kejadian Perkara) berjarak sekitar 28 kilometer dari KPP Kendari, mereka berkomitmen untuk segera tiba di sana dan memberikan bantuan kepada korban yang membutuhkan.

Bacaan Lainnya

Dua korban yang dilaporkan dalam kejadian ini adalah Muh Febriansyah, seorang pemuda berusia 21 tahun, dan Mesia, seorang gadis berusia 14 tahun. Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 08.30 Wita ketika mereka bermain dan berenang di Muara Sungai Sampara yang terletak di belakang rumah mereka. Akibat arus yang kuat, salah satu korban terseret dan korban yang lain berusaha untuk menolongnya, namun akhirnya keduanya ikut terseret dan tenggelam.

Setelah melakukan pencarian intensif, pada pukul 10.00 Wita, korban Muh Febriansyah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kabar ini mengguncang keluarga dan masyarakat sekitar, yang berkumpul di sekitar lokasi untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban yang sedang berduka.

Meskipun begitu, upaya pencarian korban yang masih hilang, yaitu Mesia, terus dilakukan oleh tim penyelam KPP Kendari.

Kepala Kantor Basarnas Kendari, Muhammad Arafah, menyatakan, “Kami tidak akan berhenti sampai kami menemukan dan menyelamatkan korban yang masih hilang. Kami meminta dukungan dari masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan memberikan informasi yang mungkin membantu pencarian.”

Pihak berwenang juga mengingatkan semua orang akan pentingnya keselamatan saat berada di sekitar perairan terbuka dan mematuhi tanda peringatan yang ada. Keamanan masyarakat adalah prioritas utama dalam situasi seperti ini.

“Kami berharap agar operasi SAR ini berhasil menemukan dan menyelamatkan Mesia, sehingga keluarganya dapat menerima kabar baik. Tim Rescue KPP Kendari tetap berkomitmen dan bekerja keras tanpa kenal lelah untuk mencapai tujuan tersebut. Kita bersama-sama berdoa semoga tragedi ini segera berakhir dengan selamat,” tukasnya. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *